Adapun, kasus itu melibatkan oknum yang berpura-pura menjadi kurir atau perwakilan dari J&T Cargo, dengan tujuan memperdaya pelanggan agar mengirimkan uang atau menyerahkan informasi pribadi.
Dalam kasus pertama, J&T Cargo mengungkapkan bahwa pelanggan menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai kurir J&T Cargo.
Oknum itu menyatakan bahwa pelanggan memiliki paket yang perlu dikirim, namun sistem menunjukkan ada biaya pengiriman yang perlu dibayar di muka.
"Kurir (penipu) menjelaskan bahwa pelanggan harus membayar biaya pengiriman terlebih dahulu untuk melanjutkan pengiriman," terangnya.
Untuk membuktikan identitas dan keaslian paket, kurir (penipu) memberikan barcode pembayaran, tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut, pelanggan percaya pada kata-kata kurir (penipu) dan memindai barcode tersebut untuk melakukan pembayaran.
Namun, setelah melakukan pembayaran, paket yang dijanjikan tidak kunjung diterima dan kurir tersebut tidak bisa lagi dihubungi.
Kemudian, pelanggan baru menyadari bahwa dia mungkin telah menjadi korban penipuan dan biaya yang telah dibayarnya tidak bisa kembali.
Load more