Meskipun ekonomi Amerika Serikat masih bergejolak, bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, masih berpotensi untuk menurunkan suku bunga acuan pada akhir 2024, yang dapat mengurangi tekanan pada rupiah dan membantu menahan inflasi impor.
Tingkat inflasi 2024 diperkirakan sekitar 2,33 persen, turun dari 2,81 persen pada 2023. Proyeksi inflasi yang lebih rendah itu dapat memungkinkan Bank Indonesia untuk mempertimbangkan penurunan BI-Rate bersamaan dengan penurunan suku bunga Federal Reserve. Dengan penerapan kebijakan pemerintah yang berbeda, inflasi diproyeksikan akan meningkat pada 2025.
Menurut Nota Keuangan 2025, pemerintah berencana menaikkan tarif PPN dan menaikkan cukai pada minuman kemasan berpemanis. Selain itu, efek low base juga akan memengaruhi inflasi setelah perlambatan inflasi yang signifikan pada 2024.
Di luar dampak kebijakan, meningkatnya permintaan konsumen dapat menyebabkan kenaikan inflasi permintaan. Meskipun ada kenaikan yang diantisipasi, inflasi diperkirakan akan tetap terkendali sekitar 3,12 persen pada akhir 2025, tetap berada dalam kisaran target Bank Indonesia yakni 1,5 sampai dengan 3,5 persen. (ant/vsf)
Load more