Jakarta, tvOnenews.com - Perusahaan otomotif terbesar di Eropa yaitu Volkswagen AG, saat ini sedang melakukan restrukturisasi besar-besaran. Kepala dewan perwakilan pekerja VW yakni Daniela Cavallo menyampaikan adanya tekanan besar yang dihadapi oleh perusahaan, termasuk terkait biaya energi dan tenaga kerja yang tinggi, kompetisi ketat dengan produsen di Asia, dan menurunnya permintaan produk di Eropa dan China.
Rencana restrukturisasi Volkswagen ini muncul usai negosiasi panjang antara VW dengan serikat pekerja untuk mengurangi biaya operasional. Bahkan, pihak Volkswagen akan menutup beberapa pabriknya di Jerman serta melakukan PHK massal terhadap karyawan-karyawannya karena hal tersebut.
Aksi ini diharapkan menjadi awal penjualan besar-besaran aset Volkswagen di negara asalnya, Jerman, Cavallo tidak menyebutkan secara spesifik pabrik mana yang akan terdampak dan berapa banyak karyawan Volkswagen di Jerman yang akan terkena PHK.
Bahkan, bonus untuk karyawan tingkat atas bakal dibatasi, pembayaran tambahan yang dilakukan untuk karyawan yang sedang ulang tahun kerja juga akan dikurangi.
Aksi PHK yang akan dilakukan oleh VW juga cukup banyak yakni hingga 30.000 posisi, dengan sekitar 4.000 hingga 6.000 orang di departemen penelitian dan pengembangan yang berisiko terkena pemutusan kerja.
Pada bulan September kemarin, VW melakukan pembatalan beberapa perjanjian tenaga kerja di enam pabriknya di Jerman, yang semula menjamin pekerjaan hingga 2029, kini hanya berlaku sampai pertengahan tahun 2025 mendatang.
Situasi penghematan yang dilakukan Volkswagen ini seolah menjelaskan bahwa industri otomotif dunia sedang berada dalam masa transisi dan persaingan yang cukup ketat.
Load more