Selain itu, keberadaan Kebijakan Satu Peta juga berkaitan dengan penyelesaian konflik lahan dan percepatan perizinan Online Single Submission (OSS), penentuan lokasi bisnis dan kawasan potensial hilirisasi ekonomi, transformasi digital data spasial melalui Geoportal Satu Peta, serta peningkatan potensi kawasan dengan informasi pusat pertumbuhan dan penataan ruang yang lebih baik.
Airlangga juga mengatakan bahwa kedepannya akan berfokus pada target pengungkit daya saing ekonomi yakni penciptaan sumber ekonomi baru lewat hilirisasi komoditas serta penciptaan pusat pertumbuhan.
“Di lain pihak, kita juga harus mendorong ekspor kita tidak bergantung kepada komoditas. Kita selama ini bergantung komoditas dan kita ketahui komoditas harganya adalah siklus, sehingga sustainability-nya harus kita jaga. Dan sumber ekonomi antara lain manufacturing value added dan hilirisasi menjadi penting, namun bukan hanya di hilir tetapi di tengah juga penting,” jelas Menko Airlangga.
Tidak hanya itu, Kebijakan Satu Peta juga akan berkaitan dengan inovasi dan juga teknologi serta peningkatan produktivitas. Airlangga akan mendorong agar produktivitas Indonesia di Kawasan ASEAN perlu ditingkatkan agar dapat bersaing dengan negara-negara lain yang progresif di Kawasan ASEAN. (ant/nsp)
Load more