Jakarta, tvonenews.com - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2024 menurun drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pada Agustus 2024, TPT tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya," demikian keterangan dalam rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS), dikutip Rabu (6/11/2024).
Berdasarkan laporan BPS, TPT pada Agustus 2024 sebesar 4,91%, turun dibanding laporan pada Agustus 2023 yang sebesar 5,32%.
Jika dibandingkan dengan periode sebelum Covid-19 pun juga sudah jauh lebih rendah, karena saat itu TPT di Indonesia sebesar 5,23%.
Berdasarkan data tersebut, jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2024 mencapai 7,47 juta orang. Lebih rendah dibanding Agustus 2023 sebesar 7,86 juta orang.
Namun, masih lebih banyak ketimbang catatan per Agustus 2019 yang sebesar 7,10 juta orang. Bila dikelompokkan berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, jumlah pengangguran terbesar berasal dari lulusan SMK sebesar 9,01%.
Namun angka ini turun dari catatan Agustus 2023 yang sebesar 9,31% dan periode Agustus 2019 sebesar 10,36%.
Urutan kedua berasal dari lulusan SMA sebesar 7,05% atau turun dari catatan tahun sebelumnya sebesar 8,15% dan dari Agustus 2019 sebesar 7,87%.
Ketiga, pengangguran terbanyak disumbang lulusan diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 5,25%, turun dari Agustus 2023 yang 5,18% dan Agustus 2019 sebesar 5,64%.
Urutan selanjutnya disumbang lulusan sekolah vokasi atau Diploma I/II/III sebesar 4,84% dan naik dibanding Agustus 2023 sebesar 4,79% meski turun dibanding Agustus 2019 sebesar 5,95%.
Untuk lulusan SMP, jumlah penganggurannya sebesar 4,11%, turun dibanding Agustus 2023 yang sebesar 4,78% dan Agustus 2019 sebesar 4,72%.
Urutan keenam disumbang lulusan SD ke bawah sebesar 2,32% atau turun dari Agustus 2023 sebesar 2,56%, dan Agustus 2019 sebesar 2,39%.
"TPT tamatan SMK mengalami penurunan yang tertinggi sejak Agustus 2019. Sementara itu, TPT yang paling rendah adalah pendidikan SD ke bawah (tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD), yaitu sebesar 2,32%," tulis BPS.(nba)
Load more