Jakarta, tvOnenews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis (7/11/2024), naik sebanyak 24 poin atau 0,15 persen menjadi Rp15.809 per dolar AS.
Padahal sebelumnya, rupiah sempat melemah sebesar Rp15.833 per dolar AS. Sayangnya, rupiah masih berpotensi melemah di perdagangan hari ini.
“Seperti yang kita lihat, begitu Trump dilaporkan media menjadi pemenang pemilu Presiden AS, dolar AS langsung menguat. Posisi pagi ini Indeks Dolar AS di atas 105,20, hari-hari sebelumnya bergerak di kisaran 103-104,” kata Ariston di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Sebagai informasi, Donald Trump berhasil mengalahkan Kamala Harris dalam Pilpres AS baru-baru ini. Berdasarkan hitung cepat Fox News, Trump diprediksi memenangi Pilpres AS dengan mendapatkan 277 suara elektoral, melewati ambang batas 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk menang.
Negara bagian yang menentukan kemenangan Trump tersebut adalah Wisconsin, yang memiliki 10 suara elektoral dan menjadi negara ketiga yang berbalik mendukung Trump dalam pilpres kali ini. Negara bagian tersebut memberikan suara mereka ke Joe Biden pada Pilpres 2020.
Selain itu, pasar juga memperkirakan kebijakan Trump sebagai presiden di masa lalu yang memicu perang dagang akan terjadi lagi di masa pemerintahannya yang baru ini sehingga antisipasi pasar mendorong penguatan dolar AS.
“Sentimen mungkin bisa berlanjut hari ini, apalagi pasar juga menunggu hasil rapat kebijakan moneter AS dini hari nanti, jadi konsolidasi masih akan terjadi sehingga kemungkinan dolar AS masih menguat dan rupiah bisa tertekan,” ujarnya.
Ariston memprediksi potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp15.880 per dolar AS hingga Rp15.900 per dolar AS, dengan potensi support di Rp15.800 per dolar AS.
Pada awal perdagangan Kamis, rupiah naik 24 poin atau 0,15 persen menjadi Rp15.809 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.833 per dolar AS. (ant/nsp)
Load more