Meski begitu, lanjut dia, Geo Dipa berperan penting sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan tarif yang efisien.
"Geo Dipa bisa tumbuh karena kita melakukan kolaborasi. Tarifnya juga bisa dikategorikan concessional. Saya tidak bisa bilang murah, tetapi concessional. Bisa dilihat bagaimana Geo Dipa menghasilkan listrik dengan tarif yang efisien," tegasnya.
Ia pun berharap bahwa pembangkit geothermal di Indonesia semakin berkembang dan semakin banyak, salah satunya melalui Geo Dipa guna mengembangkan usaha dan menuju transisi energi ke energi hijau.
"Saat ini tengah dikembangkan PLTP Patuha 2 yang direncanakan beroperasi mulai 2027," ujarnya.(nba)
Load more