Jakarta, tvonenews.com - Perusahaan tambang, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah menandatangani kerja sama untuk pembangunan pabrik pengolahan nikel dengan perusahaan asal China, GEM Co.Ltd. Proyek kerja sama yang akan memproduksi komponen baterai mobil listrik ini nilai mencapai 1,4 miliar dolar AS, atau sekitar Rp22 triliun.
Penandatanganan kerja sama ini disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Forum Bisnis Indo-China di Beijing, China, Minggu (10/11/2024). Proyek ini merupakan bagian dari upaya Vale untuk mendorong ekonomi hijau di Indonesia.
Pabrik pengolahan nikel dengan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) ini akan dibangun Sulawesi Tengah. Setiap tahunnya, pabrik pengolahan nikel net-zero ini akan memproduksi 60 ribu ton nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Prcipitate (MHP), yang merupakan komponen penting untuk sistem penyimpanan energi (ESS).
“Visi kami untuk Proyek HPAL ini adalah menetapkan standar global baru dalam produksi MHP berkelanjutan,” kata Febriany Eddy, CEO Vale dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/11/2024).
Dia menjelaskan, investasi tersebut mencakup pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan sebesar 40 juta dolar AS untuk transfer pengetahuan dan pengembangan talenta lokal Indonesia. Selanjutnya, investasi senilai 30 juta dolar AS untuk ESG Compound yang mencakup lanskap hijau, asrama karyawan, suplai air domestik, dan pengolahan limbah. Selain itu, proyek tersebut juga termasuk dana 10 juta dolar AS untuk komitmen pembangunan masyarakat dan fasilitas umum.
“Proyek ini bukan hanya sekedar produksi MHP, melainkan sebagai model pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab yang bermanfaat bagi Indonesia dan dunia. Dengan mengintegrasikan teknologi canggih, praktik ramah lingkungan, dan komitmen terhadap produksi net-zero, kami membentuk masa depan di mana Indonesia diakui sebagai pemimpin dalam pengembangan industri berkelanjutan,” jelas Febriany Eddy.
Komitmen Ekonomi Hijau
Lebih lanjut dijelaskan, kehadiran Presiden Prabowo dalam acara ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memajukan ekonomi hijau dan membangun industri hilir yang memenuhi permintaan global akan MHP yang bernilai tinggi dan berkelanjutan.
“Kami di Indonesia dan Asia Tenggara merasa bahwa kami ingin terus bekerja sama dalam kolaborasi dan sinergi dengan bangkitnya Tiongkok kembali ke posisi besar di dunia. Kami ingin menjadi bagian dari kebangkitan ini, bukan hanya sebagai kekuatan ekonomi tetapi juga sebagai bagian dari peradaban yang kuat,” katanya.
Oleh karena itu, kata Prabowo, semangat kewirausahaan Tiongkok di Indonesia menjadi elemen penting dalam mempererat kerja sama ekonomi antara kedua negara.
“Kita harus menjadi contoh bahwa kolaborasi ini adalah cara yang harus ditempuh dan dipupuk. Perjanjian kerjasama yang ditandatangani hari ini sekitar 10 miliar. Kami menyambut baik dan akan bekerja keras dalam menyediakan atmosfir yang bagus untuk investasi yang masuk ke Indonesia,” ungkap Presiden Prabowo. (hsb)
Load more