Jakarta, tvOnenews.com - Harga emas dunia kembali anjlok.
Kembali turunnya harga emas dunia pada awal pekan ini, melanjutkan penurunan harga secara beruntut sejak dua pekan lalu.
Artinya, penurunan harga emas berlanjut ke pekan ke tiga.
Yang mana, pada pekan keempat Oktober kemarin, harga emas sempat menyentuh rekor baru harga tertinggi di US$2.790 per ons.
melansir analisis tradingeconomics, harga emas yang kembali merosot, menandai pasar bersiap untuk data inflasi AS.
Pasar juga menganalisis serangkaian pidato Federal Reserve minggu ini, untuk mengukur jalur suku bunga AS mengingat masa jabatan kedua Donald Trump sebagai presiden.
Diketahui pada minggu lalu, the Fed memangkas suku bunga sebesar 25 bps.
The Fed juga mengisyaratkan pendekatan yang hati-hati dan terukur untuk pemangkasan di masa mendatang.
Hal ini sejalan dengan spekulasi bahwa Fed dapat memperlambat dan mengurangi laju pemangkasan suku bunga.
Hal itu karena kebijakan presiden terpilih AS yang difokuskan pada peningkatan tarif, pemotongan pajak, dan deregulasi—diperkirakan akan memperlebar defisit dan memacu inflasi.
Sementara itu, data menunjukkan bahwa Tiongkok, konsumen emas terbesar, melihat tingkat inflasinya mencapai titik terendah dalam empat bulan pada bulan Oktober, sementara deflasi harga produsen semakin dalam, meskipun ada peningkatan stimulus untuk mendukung perekonomian.
Di tempat lain, cadangan emas Rusia mencapai rekor tertinggi sebesar $207,7 miliar pada bulan Oktober, menurut bank sentral negara itu. (vsf)
Load more