Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman memastikan bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM akan mempertimbangkan aspek kualifikasi serta kualitas usaha agar penyalurannya tepat sasaran.
Lebih lanjut Maman menegaskan bahwa pemerintah harus terus mengupayakan agar KUR terserap serta bisa diakses optimal melalui sejumlah kebijakan pendukung, termasuk pemberian subsidi bunga dengan mempertimbangkan aspek kualitas.
Tidak hanya itu, penyaluran KUR juga tidak boleh hanya berhenti pada pemberian modal saja, tetapi harus disertai dengan pendampingan sehingga usahanya bisa berkembang.
“Kami optimistis target KUR tahun ini bisa tercapai tanpa mengesampingkan kualitas, tetapi juga meningkatkan konsumsi belanja UMKM,” katanya dikutip dari siaran pers kementerian.
Kebijakan penghapusan utang bagi para petani dan nelayan yang sangat menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung UMKM, diharapkan bisa menjadi stimulus bagi lembaga keuangan untuk lebih aktif menyalurkan KUR dan kredit lainnya kepada UMKM.
“Kebijakan ini untuk menghapus secara administratif dari blacklist bank. Jadi otomatis para pelaku UMKM bisa mengakses kredit lagi supaya ekonomi bergerak dan 1 juta UMKM yang terbantu penghapusan utangnya bisa ikut memanfaatkan kembali fasilitas kredit,” ucap dia.
Walaupun mendapatkan pinjaman, penting bagi pelaku usaha untuk disiplin dalam mengelola keuangan. Kesadaran ini harus untuk meningkatkan keberhasilan. Menurutnya, banyak usaha yang mandek karena kurangnya pengelolaan keuangan yang baik.
Di waktu yang bersamaan, Social Entrepreneurship and Incubation Division Head PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Evi Sulistiawati mengatakan bahwa BRI berupaya terus menjadi kontributor kemajuan UMKM.
penyaluran KUR BRI tidak hanya terbukti mampu meningkatkan keuntungan UMKM, tetapi juga bisa mendorong mereka untuk berkembang sehingga mampu mengakses pinjaman komersial dengan plafon yang lebih besar. (ant/nsp)
Load more