Jakarta, tvonenews.com - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani optimistis investasi China ke Indonesia akan terus meningkat.
Indonesia sudah menjalin hubungan diplomatik dengan China sejak tahun 1950. Sejak saat itu, hubungan ekonomi antara kedua negara terus meningkat, terutama setelah berlakunya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Tiongkok (ASEAN-China Free Trade Area) sejak 2010 dan adanya Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-RRT pada 2013.
Investasi China di Indonesia terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Hal ini tercermin dengan meningkatnya posisi China dari peringkat ke-9 Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar di Indonesia pada 2015, menjadi peringkat ke-2 terbesar pada 2019.
Sepanjang 2019 hingga September 2024, investasi China di Indonesia mencapai USD34,19 miliar atau 18 persen investasi asing di Indonesia.
Pada periode tersebut, investasi China di Indonesia didominasi oleh sektor industri logam dasar senilai USD 14,39 miliar (42 persen), transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar USD7,98 miliar (23 persen), industri kimia dan farmasi sebesar USD3,18 miliar (9 persen), listrik, gas, dan air sebesar USD2,70 miliar (8 persen), serta kawasan industri, perumahan, dan perkantoran sebesar USD2,21 miliar (6 persen).
Berdasarkan lokasi, investasi China lebih besar berada di luar Pulau Jawa (67 persen) dibanding Pulau Jawa (33 persen).
Lokasi dengan investasi tertinggi adalah Sulawesi Tengah sebesar USD12,54 miliar (37 persen) dan Jawa Barat sebesar USD7,19 miliar (21 persen).
Kemudian Maluku Utara sebesar USD5,18 miliar (15 persen), Jakarta sebesar USD1,66 miliar (5 persen), dan Banten USD1,34 miliar (4 persen).(ant/nba)
Load more