Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan komitmennya untuk melakukan revitalisasi koperasi serta mengembalikannya sebagai soko guru perekonomian nasional.
Pada rapat koordinasi dan evaluasi mitra pembiayaan syariah LPDB-KUMKM di Yogyakarta, Rabu (13/11/2024) , Wamenkop memaparkan sejumlah program strategis yang akan dilakukan Kementerian Koperasi dalam 100 hari ke depan untuk mewujudkan koperasi modern.
Tidak hanya rebranding, Kemenkop juga akan mendorong Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk fokus pada pembiayaan koperasi sektor riil.
“Sehingga yang awalnya koperasi hanya menyediakan bahan baku, sekarang harus ikut didorong masuk ke sektor industri,” kata Ferry.
Lebih lanjut Ferry menjelaskan bahwa saat ini Kemenkop tengah berupaya untuk meningkatkan statusnya menjadi kementerian tingkat 2. Status yang lebih tinggi ini membuat Kemenkop bisa memiliki kewenangan serta anggaran yang lebih besar untuk menjalankan program-programnya.
“Jika anggaran dan kewenangan kami naik ke tingkat 2, otomatis LPDB juga akan semakin besar kontribusinya terhadap pertumbuhan koperasi,” tuturnya.
Tidak hanya itu, digitalisasi koperasi juga menjadi salah satu fokus utama Kemenkop. Pemerintah akan membangun database terintegrasi untuk memantau kinerja koperasi di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana melaporkan bahwa sejak 2017 hingga triwulan III 2024, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp19,1 triliun. Untuk pembiayaan syariah, sejak tahun 2019 hingga triwulan III 2024 telah mencapai Rp4 triliun.
"Kami berharap koperasi khususnya di sektor riil di tahun 2025 bisa tumbuh baik. Inovasi koperasi menjadi kunci supaya koperasi bisa terus tumbuh dan berkembang usahanya," kata Ari. (ant/nsp)
Load more