Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (14/11/2024) diprediksi lemah seiring dengan penurunan ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed.
"Pasar keuangan Indonesia hari ini diproyeksi akan tertekan dan cenderung melemah karena besarnya tekanan eksternal," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Sementara itu dari mancanegara, laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) Oktober 2024 menunjukkan inflasi tahunan merangkak naik ke 2,6 persen year on year (yoy), atau naik dibandingkan September 2024 sebesar 2,4 persen (yoy), yang mencerminkan stabilitas inflasi di tengah perlambatan ekonomi global.
Secara bulanan, inflasi AS mencapai 0,2 persen month to month (mtm) pada Oktober 2024 atau sama dengan September 2024, yang meningkatkan peluang Federal Reserve untuk kembali memangkas suku bunganya pada Desember 2024.
Saat ini, pelaku pasar semakin skeptis bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember 2024 mendatang.
CME FedWatch Tool memprediksi bahwa ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan telah menurun dari 82,73 persen menjadi hanya 58,7 persen.
Load more