Jakarta, tvOnenews.com - Saham emiten Garuda Indonesia Tbk (GIAA) merosot hingga 3,39 persen pada Kamis (14/11/2024).
Jika dibanding satu bulan lalu, penurunan harga saham GIAA terjadi cukup dalam.
Pada tanggal yang sama di bulan Oktober, harga saham GIAA ada di level Rp65 per lembar saham.
Dalam catatan RTI, laporan emiten GIAA menunjukan ekuitas negatif.
"Perusahaan tercatat memenuhi kriteria efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus," tulis RTI.
Penurunan harga saham GIAA, terjadi menjelang agenda penting Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 15 November 2024.
RUPSLB itu untuk mencabut dan mengganti Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Dalam keterangan terpisah Irfan Setiaputra menyebut dirinya sudah siap untuk agenda tersebut.
"Kami ini profesional, jadi ketika diminta (menjadi dirut) kita terima kasih, ketika diganti kita juga terima kasih, kalau memang perlu diganti," kata Irfan melansir antara.
Menurutnya, sebagai seorang profesional, ia menghormati sepenuhnya keputusan yang diambil oleh pemegang saham tanpa mempertanyakan pertimbangan-pertimbangan tersebut.
"Pemegang saham tentu pasti punya banyak pertimbangan yang kita juga tidak akan tanyakan karena kita ini profesional," katanya pula.
Irfan mengatakan bahwa RUPSLB merupakan kewenangan penuh dari para pemegang saham, dan pihaknya menghormati segala keputusan yang akan diambil. (vsf)
Load more