Peningkatan impor secara keseluruhan ditopang oleh berbagai sektor. Barang konsumsi mengalami kenaikan nilai impor sebesar 10,02%, bahan baku dan penolong naik 18,49%, dan barang modal meningkat 12,55%. Kontribusi terbesar datang dari impor nonmigas, yang memberikan andil sebesar 10,50%, sedangkan migas menyumbang 6,04%.
Tiongkok atau China masih menjadi negara pemasok barang impor nonmigas terbesar bagi Indonesia, dengan nilai 6,64 miliar dolar AS (sekitar Rp104,9 triliun) atau 35,19% dari total impor. Diikuti oleh Jepang sebesar 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp23,7 triliun) atau 8,22% dan Singapura sebesar 1,09 miliar dolar AS (sekitar Rp17,2 triliun) atau 5,96%.
Kenaikan impor pada Oktober 2024 menunjukkan meningkatnya kebutuhan Indonesia terhadap barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal.
Hal ini menjadi sinyal positif bagi aktivitas ekonomi, tetapi juga menjadi tantangan untuk menjaga keseimbangan neraca perdagangan. (ant/rpi)
Load more