Selain itu, memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) dari negara berkembang untuk berpartisipasi dalam perdagangan global sangat penting.
"WTO dapat mendukung hal ini dengan memberikan bantuan teknis, peningkatan kapasitas, dan mengatasi hambatan non-tarif yang berdampak besar terhadap UKM, sehingga mendorong pasar global yang lebih inklusif," kata Budi.
Pada AMM ke-35, ada tiga agenda utama pertemuan, termasuk inovasi dan digitalisasi untuk transisi ekonomi formal dan global, pertumbuhan berkelanjutan, serta perdagangan dan investasi untuk pembangunan inklusif dan terhubung.
Indonesia juga menyoroti pengurangan limbah pangan, transisi energi yang adil, dan inovasi hidrogen. Indonesia juga mendorong investasi dan kerja sama dalam bidang ketahanan ekonomi dan energi yang berkelanjutan.
Selama pelaksanaan AMM, Menteri Perdagangan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan negara mitra dagang seperti Jepang, Singapura, Kanada, Korea Selatan, dan Hong Kong untuk meningkatkan perdagangan.
Selain itu, Menteri Perdagangan juga mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam beberapa agenda, termasuk kunjungan kenegaraan dengan Presiden Peru dan APEC CEO Summit. (ant/nsp)
Load more