Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut dibutuhkan sekitar 8,58 miliar dolar AS investasi untuk menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara hingga 2030 mendatang.
Luhut menuturkan Indonesia telah berkomitmen untuk ikut meredam dampak perubahan iklim dengan berbagai kebijakan, khususnya terkait transformasi energi.
Pemerintah tengah menyiapkan Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (EBT). Pemerintah juga akan mendorong bauran EBT menjadi 51 persen pada 2030 berdasarkan RUPTL (rencana usaha penyediaan listrik) dan besarannya akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga 2060.
Hal itu dlakukan sejalan dengan target Indonesia untuk bisa mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.
"Indonesia punya potensi EBT hingga 472,6 GW yang terdiri dari berbagai sumber, seperti surya, air, angin, bioenergi, panas bumi dan laut," katanya.
Luhut mengatakan pemerintah juga berencana untuk membangun jaringan listrik super (supergrid) di 2025 untuk menyeimbangkan gap antara permintaan dan pasokan listrik di seluruh negeri.
Load more