Jakarta, tvOnenews.com - Penasihat Khusus Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan, Luhut Binsar Pandjaitan, baru-baru ini membongkar cerita lamanya dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Masa kepemimpinan Gus Dur diketahui menjadi momentum awal mula Luhut Binsar Pandjaitan menjadi orang penting di kabinet.
Saat itu, Luhut ditunjuk langsung oleh Gus Dur untuk menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI (2000-2001).
Namun, ada cerita menarik di balik ditunjuknya Luhut sebagai Menperindag oleh Gus Dur.
Kisah lengka itu diungkapkan Luhut bersama Mahfud MD dalam tayangan bertajuk Ruang Bersama di YouTube Mahfud MD Official, Sabtu (16/11/2024).
Diketahui, Luhut awalnya mengenal Gus Dur karena dikenalkan Benny Moerdani beberapa tahun sebelum diminta jadi Menteri.
Namun saat Luhut dipersiapkan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Singapura tahun 1999 oleh Presiden Habibie, rupanya Gus Dur sudah mewanti-wanti agar nantinya mantan elite Kopassus itu menjadi menterinya.
Eks Menko Marves menceritakan, suatu ketika saat bulan puasa dirinya diatur untuk buka bersama dengan Gus Dur di Jatinegara, Jakarta Timur.
"Gus Dur bilang, Pak Luhut nggak usah pergilah jadi duta besar Singapura. Pak Luhut over qualified untuk jadi dubes. Tetap di sini aja. Nanti sebentar lagi saya jadi presiden," kenang Luhut menyampaikan perkataan Gus Dur.
Mendengar hal tersebut, Luhut meragukan omongan Gus Dur. Namun karena beliau adalah Kyai Besar, Luhut saat itu tak berani langsung menyangkalnya.
"Masa Gus? Namun Gus Dur bilang, Eh Pak Luhut, puasa saya belum batal loh ya."
"Nggak bukan gitu Gus maksudnya," ujar Luhut.
"Enggak Pak Luhut. Ya saya akan jadi presiden."
"Ya saya kan sopan santun. Oh iya Gus wah syukurlah meski saya merasa nggak masuk akal. Ya saya kan rasional saja ya, gimana bisa jadi presiden gitu. Nggak masuk akal. Ya sudah, saya akhirnya pergi juga ke Singapura," tuturnya.
Saat menjadi Dubes, Luhut punya tugas pokok membawa konglomerat yang ada di Singapura untuk kembali ke Indonesia.
Lantas, Luhut memanggil Gus Dur lantaran tahu bahwa para konglomerat itu menghormati Sang Kyai NU tersebut.
"Saya telepon Alwi Shihab. Saya bilang Pak Alwi, bisa bawa Gus Dur nggak ke sini (Singapura)? Dan saya bikin ada diskusi di sini.”
Gus Dur yang ketika itu masih menjadi Ketua PBNU akhirnya datang ke Singapura. Mengejutkannya, Gus Dur kembali menyampaikan bahwa dirinya akan menjadi Presiden Indonesia.
"Yang membuat shock adalah saat itu Gus Dur bilang, "Kalian tahu nggak? Sebentar lagi saya jadi presiden," kata Gus Dur.
"Aduh, saya sudah pikir ini. Saya sudah Duta Besar kan? Saya mau sembunyi dimana saya," kaya Luhut.
Lantas Gus Dur berkata, "Ini Duta Besar sudah over qualified. Saya akan panggil pulang ke Indonesia karena saya jadi Presiden."
Siapa sangka, pada Oktober 1999 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur akhirnya benar-benar terpilih jadi Presiden.
Luhut pun mengakui bahwa dirinya sempat tak percaya bahwa cucu pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asy'ari itu menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Kemudian setelah Gus Dur terpilih jadi Presiden, Luhut yang sempat menolak akhirnya benar-benar masuk ke Kabinet dan ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan dan Industri periode 2000-2001.
“Tiga kali saya bilang, mohon maaf Pak Presiden saya tidak mengerti Menperindag itu apa. 'Nggak, Pak Luhut bisa, minggu depan saya lantik, Saya bilang apa ini barang, Menperindag. Saya saja belum tahu Perindustrian dan Perdagangan, belakangan saja tahu."
"Sampai ada pertanyaan waktu saya datang ke kantor Menperindag, ditanya sama Dirjen-Dirjen visinya apa. Saya bilang, apa itu visinya saya tidak tahu, kalian susun saya visinya nanti saya pelajari," kenang Luhut sambil tertawa bersama Mahfud MD. (rpi)
Load more