Menurutnya, lonjakan biaya produksi ini berpotensi menaikkan harga jual produk di tingkat konsumen sehingga memberatkan daya beli masyarakat.
"Dampak kenaikan harga MinyaKita akan menaikkan biaya produksi dan meningkatkan harga jual produk," ujarnya.
Esther menilai fenomena ini sebagai bentuk cost-push inflation, di mana kenaikan biaya produksi menyebabkan harga barang naik dan mendorong inflasi.
Dampak lebih jauh dapat dirasakan oleh konsumen karena kenaikan harga barang menjadi tak terhindarkan, terutama untuk produk yang bergantung pada minyak goreng.
"Ini namanya cost push inflation," jelasnya. (ant/nba)
Load more