Sementara rugi neto tahun berjalan perusahaan per September 2024 tercatat sebesar Rp96,7 miliar.
Angka itu membengkak dibandingkan rugi neto pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp38,9 miliar.
Direktur Operasional Sarimelati Kencana Boy Ardhitya Lukito, mengungkap kondisi perusahaannya saat ini.
Ia menyebut, terdapat dua tekanan dalam menjalankan bisnisnya, termasuk penurunan daya beli masyarakat dan tekanan ekonomi yang disebabkan oleh tensi geopolitik di Timur Tengah.
"Di Indonesia sendiri yang di mana sama-sama melihat tidak hanya mempengaruhi Pizza Hut, tapi juga industri bisnis lainnya itu dari ekonomi menengah yang turun kelas, dan itu juga berbeda dengan geopolitik. Tentu saja karena itu sudah tercampur makanya kami tidak bisa pisahkan mana yang lebih besar dan mana yang tidak," ujar dia dalam keterangan tertulis.
Selain itu, ia juga melihat adanya respons masyarakat terkait geopolitik yang berdampak pada restoran. Namun, Boy tak secara langsung menyebutkan perihal aksi boikot.
"Tapi jika dampak geopolitik bisa dilihat dari social reasoning kami memang sudah ada penurunan dari waktu awal itu, tapi kami tidak bisa memisahkan mana yang lebih besar dan mana yang lebih kecil," jelas Boy. (nba)
Load more