Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah terus mencari solusi untuk menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman krisis pangan global.
Berbagai program digulirkan demi menjamin gizi masyarakat, termasuk memanfaatkan cadangan pangan nasional secara maksimal.
Upaya ini juga menjadi bagian dari target ambisius menurunkan prevalensi stunting menjadi 5% pada 2045 melalui Strategi Nasional (Stranas) Pencegahan dan Penurunan Stunting.
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan, Sekretariat Wakil Presiden RI, Suprayoga Hadi, menjelaskan bahwa Stranas untuk periode 2025-2029 akan mengusung pendekatan baru.
Selain memberikan intervensi langsung, strategi ini fokus pada lima kelompok sasaran utama.
"Lima kelompok sasaran prioritas ibu hamil, ibu menyusui, baduta (balita di bawah dua tahun), balita (usia 2-5 tahun), serta remaja putri dan calon pengantin," kata Suprayoga Hadi saat berbicara di Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema *Makan Bergizi Gratis Solusi Atasi Stunting, dilansir Selasa (19/11/2024).
Menurut Suprayoga, jika sebelumnya perhatian lebih banyak diarahkan pada percepatan penurunan angka stunting, kini pencegahan menjadi prioritas utama.
Langkah-langkah ini meliputi pemenuhan gizi seimbang, pemeriksaan kesehatan rutin calon pengantin, hingga edukasi bagi remaja putri dan ibu hamil.
Sebagai salah satu andalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) dijadwalkan mulai berjalan pada Januari 2025.
Program ini diharapkan dapat bekerja selaras dengan Stranas agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat luas.
Sinergi antara kementerian juga akan diperkuat dalam Stranas baru ini. Kemenko PMK dan BKKBN akan memimpin pelaksanaannya, didukung oleh Kementerian Kesehatan di lapangan. Pendekatan ini dirancang lebih inklusif untuk memastikan implementasi yang maksimal.
“Stranas ini akan menjadi landasan yang kuat untuk memastikan kesinambungan program hingga lima tahun ke depan,” ujar Suprayoga.
Stranas ini juga akan dituangkan dalam revisi Perpres Nomor 72 Tahun 2021, yang rencananya selesai dan mulai berlaku pada Januari 2025.
Dengan pendekatan yang lebih terarah, pemerintah optimis angka stunting dapat ditekan menjadi 14,2% pada 2029, dan turun hingga 5% pada 2045.
“Indonesia telah diakui dunia sebagai contoh terbaik dalam penurunan stunting. Dengan Stranas baru, kita optimis dapat terus mencetak prestasi dan membangun generasi yang sehat serta cerdas,” tutupnya.
Strategi Nasional yang baru ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.
Melalui fokus pada pencegahan stunting melalui pendekatan berbasis kelompok sasaran, sinergi antarlembaga, serta optimalisasi program gizi, langkah ini menjadi fondasi kuat bagi masa depan Indonesia yang lebih baik. (rpi)
Load more