UNESCO menyatakan telah membangun sistem peringatan dini dan lebih dari 30 negara telah mendapatkan manfaat dari program Tsunami Ready UNESCO untuk melatih masyarakat.
Meskipun kemajuan besar telah dicapai, UNESCO menyerukan upaya lebih besar untuk mencapai 100 persen komunitas pesisir siap tsunami (Tsunami Ready Community) di seluruh dunia pada 2030.
“Kami mengimbau kepada semua negara anggota UNESCO untuk terus berinvestasi pada kesiapsiagaan tsunami agar komunitas pesisir dapat merespons dengan cepat dan efektif ketika ancaman muncul,” kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay.
Konferensi juga menyoroti peran penting Sistem Peringatan dan Mitigasi Tsunami Samudra Hindia UNESCO (Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System/IOTWMS) yang telah dilakukan UNESCO selama dua dekade terakhir, serta dukungan berkelanjutan UNESCO untuk negara-negara yang berisiko tinggi dalam menghadapi tsunami.
Para peserta konferensi turut menekankan pencapaian status Tsunami Ready sebagai tujuan penting, mengingat lebih dari 700 juta orang tinggal di wilayah pesisir yang rentan terhadap tsunami.
Sejumlah komunitas lokal baru Tsunami Ready, termasuk 26 komunitas di India dan 12 komunitas di Indonesia, mendapat pengakuan resmi dalam kegiatan konferensi global tersebut.
Selain kegiatan konferensi, terdapat satu hari khusus didedikasikan untuk simulasi tsunami di dua desa pesisir siap tsunami di dekat Banda Aceh guna menguji efektivitas pelatihan yang telah diberikan.
Load more