Ia pun mengungkapkan, setelah adanya program dekarbonisasi 2024, maka emisi di akhir tahun ini diproyeksikan penurunan. Total penurunan yang dihasilkan sekitar 22 persen.
Sementara itu, Petrokimia Gresik juga memiliki Roadmap Dekarbonisasi yang akan dijalankan perusahaan tahun 2025 hingga tahun 2030 mendatang. Diantaranya transisi energi dari batubara beralih ke gas alam pada Furnace di Pabrik Phonska IV, peralihan penggunaan BBM ke bahan bakar gas pada proses pemanasan di Pabrik Asam Sulfat II, Co-Firing biomassa, Pabrik Hybrid Green Ammonia, Pabrik Soda Ash, dan lainnya.
“Rencana program Dekarbonisasi ini memastikan bahwa Petrokimia Gresik menerapkan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dalam kegiatan operasional perusahaan secara kontinyu dan patuh terhadap regulasi emisi,” ujar Dwi Satriyo.
Disampaikannya, dekarbonisasi yang dilakukan konsisten Petrokimia Gresik dari tahun 2025-2030 memberikan hasil yg signifikan. Emisi ditargetkan turun sekitar 31,89 persen.
“Upaya Dekarbonisasi akan terus dijalankan Petrokimia Gresik. Untuk target di tahun 2060 nanti Petrokimia Gresik hanya menghasilkan emisi karbon 41 ribu ton, atau di bawah target maksimal dari program Net Zero Emissions sebesar 132 ribu ton,” pungkasnya.
COP 29 merupakan pertemuan paling penting di dunia mengenai perubahan iklim. Indonesia menjadi salah satu yang hadir dalam gelaran COP 29. Acara yang berlangsung hingga 22 November ini dihadiri perwakilan dari 198 negara. (hen)
Load more