Lebih lanjut, Marlison menjelaskan ciri-ciri uang mutilasi atau uang rupiah yang diduga dirusak secara sengaja.
Yakni terdapat bekas potongan dengan alat tajam atau alat lainnya, dan benang pengaman hilang seluruhnya atau sebagian karena dirusakdan atau jumlah uang rupiah yang ditukarkan relatif banyak dengan pola kerusakan yang serupa, serta terdapat nomor seri yang berbeda dalam satu lembar yang sama.
Kerusakan uang rupiah dilakukan secara sengaja apabila berdasarkan pembuktian melalui laboratorium dan atau putusan pengadilan disimpulkan atau diputuskan bahwa uang rupiah dirusak secara sengaja.
Bank Indonesia tidak memberikan penggantian atas Uang Tidak Layak Edar (UTLE) dalam bentuk uang rupiah rusak jika diduga dilakukan secara sengaja, dan juga apabila dipastikan salah satu sisinya tidak dapat dikenali ciri-ciri keasliannya.
Selain itu, BI juga telah mengeluarkan panduan untuk masyarakat dalam mengenali secara cermat ciri-ciri keaslian uang rupiah kertas dengan tiga cara, yakni dilihat, diraba dan diterawang.
Masyarakat dapat melihat gambar utama dari masing-masing uang rupiah tersebut, dan nominal pecahan. Pada sisi kiri gambar pahlawan, ada benang pengaman asli dengan angka 100. Pada sisi lebih kiri bawah, terdapat logo BI dengan tinta berubah warna.
Masyarakat juga dapat meraba uang tersebut, yang mana akan terasa kasar pada bagian-bagian tertentu. Pada sisi depan kanan samping logo garuda, akan ada kode tuna netra.
Load more