Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT), Yandri Susanto, mengajak Bank Dunia untuk berkolaborasi menyukseskan program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu program yang ditekankan adalah Makan Bergizi Gratis, yang dirancang untuk memperbaiki gizi masyarakat sekaligus memberdayakan ekonomi desa.
Menurut Yandri, desa memiliki peran besar dalam penyediaan bahan baku untuk program ini.
Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan delegasi Bank Dunia yang dipimpin oleh Direktur Regional Planet World Bank untuk Asia Pasifik Timur, Anna Wellenstein, di Jakarta pada Kamis (21/11/2024).
"Di desa itu punya banyak potensi untuk menyukseskan makan siang bergizi. Jadi, bahan baku makan siang bergizi itu berasal dari desa agar perekonomian di desa meningkat, pemberdayaan maksimal, kesejahteraan meningkat dan tingkat urbanisasi juga bisa dihadang," ujar Yandri.
Selain program Makan Bergizi Gratis, Yandri juga meminta dukungan Bank Dunia untuk program strategis lainnya, seperti swasembada pangan, energi, dan air, serta hilirisasi industri.
Menurutnya, Bank Dunia dapat berkontribusi dalam upaya mengubah status desa tertinggal menjadi desa yang mandiri, maju, dan berkembang.
"Kita juga harapkan untuk daerah tertinggal bisa diangkat statusnya menjadi desa maju, berkembang dan mandiri," tambah Yandri.
Dalam kesempatan yang sama, Anna Wellenstein menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh program prioritas yang diinisiasi Presiden Prabowo.
"Terutama, kami mendukung peran Kemendes PDT dalam program swasembada pangan, swasembada energi, makan bergizi, dan hilirisasi," katanya.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri menargetkan 82,9 juta jiwa dengan fokus pemberian makanan bergizi kepada anak-anak dari PAUD hingga SMA, ibu hamil dan menyusui, serta balita.
BUMDes dan koperasi akan menjadi penyedia bahan pangan untuk program ini, sementara Satuan Pelayanan Gizi (SP) akan dibentuk untuk mendistribusikan makanan ke seluruh desa dan kelurahan. Setiap SP dirancang melayani sekitar 3.000 jiwa.
Presiden Prabowo sebelumnya mengenalkan program ini pada sesi pertama KTT G20 di Brasil, 18 November 2024. Dalam forum tersebut, ia menyoroti tantangan kelaparan dan kemiskinan di Indonesia.
"Dalam kehidupan sehari-hari kami masih mempunyai persentase cukup besar penduduk di bawah garis kemiskinan, kami juga melihat 25% anak-anak kami kelaparan setiap hari," ungka Prabowo.
Sebagai solusi, Prabowo mengalokasikan anggaran besar untuk sektor pendidikan, percaya bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk keluar dari kemiskinan.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi bagian penting dari strategi ini, memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan belajar.
Kolaborasi antara pemerintah dan Bank Dunia diharapkan membawa dampak besar pada pemberdayaan desa dan penuntasan kemiskinan.
Jika dukungan internasional dan komitmen nasional saling bersinergi, maka Indonesia optimis menghadapi tantangan besar ini dan melangkah menuju masa depan yang lebih sejahtera. (ant/rpi)
Load more