Jakarta, tvonenews.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai proposal investasi Apple sebesar USD100 juta atau Rp1,58 triliun kurang berkeadilan.
"Kami berpendapat bahwa tidak fair juga disebut-sebut menaikkan investasi hingga 10 kali lipat. Seharusnya kita melihat apakah nilai 100 juta dolar AS tersebut berkeadilan atau tidak bagi Indonesia, dibandingkan dengan negara tujuan investasi Apple lainnya seperti India, Vietnam, dan Thailand,” kata Febri, Jumat (22/11/2024).
Febri menambahkan, Kemenperin masih menimbang apakah nominal investasi tersebut berkeadilan terhadap investasi para produsen produk handphone, komputer, dan tablet (HKT) lain di Indonesia.
“Seperti yang kita tahu, bukan hanya Apple yang berinvestasi memanfaatkan pasar domestik. Kita sedang menilai apakah nilai tersebut berkeadilan dan sesuai dengan target pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dengan banyak menyerap tenaga kerja. Begitu juga harapan Kemenperin untuk investasi ini,” kata dia.
Ia menyebut bahwa Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menghendaki Apple untuk mulai bekerja sama dengan industri dalam negeri untuk mengintegrasikannya dengan Global Value Chain (GVC) Apple.
Sehingga akan memberikan dampak positif bagi sektor industri manufaktur di Tanah Air, termasuk menyerap tenaga kerja pada industri yang masuk dalam GVC Apple.
Load more