Cianjur, Jawa Barat - Investasi di sektor perumahan dan wisata di Cianjur, Jawa Barat selama masa pandemi Covid-19 mengalami penurunan hingga 50 persen. Namun ada kenaikan investasi di sektor perdagangan mencapai 30 persen.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Euis Jamilah, Jumat (11/02/22). Menurut Euis menurunnya investasi di sektor perumahan dan wisata di masa Pademi Covid-19 ini, selain daya beli masyarakat yang minim. Untuk perumahan dan kendala lainnya, lanjut Euis, banyak investor yang belum paham menginput data di OSS (Online Single Submission) atau platform di mana pengusaha mikro, kecil, menengah, maupun pengusaha besar bisa mengajukan permohonan izin usaha.
"Selama pandemi pada tahun 2020 mengalami penurunan tetapi pada tahun 2021 mengalami peningkatan di sektor perdagangan sebanyak 30 persen. Namun dari sektor perumahan dan wisata mengalami penurunan hingga 50 persen karena kendala mereka (investor) jadi belum paham menginput di OSS nya itu kan harus ada pendampingan juga, meskipun kami sudah melakukan sosialisasi tapi investor ada yang paham, ada juga yang tidak paham," ujarnya.
Kendala lainnya Euis mengatakan perubahan Tata Ruang dan Wilayah masih dalam revisi sehingga menyebabkan para investor belum menanam modal investasi di wilayah Cianjur.
"Kendala lainnya juga RT-RW-nya kan belum rampung masih direvisi itu menjadi kendala para investor menanamkan modal investasi di Cianjur, kalau untuk tempat yang menjadi lahan investasi perumahan itu ada di wilayah Utara sedangkan untuk industri ada di Kecamatan Cikalong dan Kecamatan Mande," terangnya.
Euis melanjutkan, meski demikian target investasi selama masa pandemi Covid-19 di tahun 2020 mengalami penurunan. Namun di tahun 2021 melebihi dari target awal.
"Kalau target investasi selama pademi Covid 19 tahun 2020 menurun tetapi di tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 1,890 triliun namun ternyata melebihi target yakni diakhir tahun 2022 mencapai 1,9 Triliun," ungkapnya.
Load more