Menurut manajemen, perubahan perjanjian ini memberikan syarat dan kondisi pembiayaan yang lebih baik untuk Protelindo dan Iforte.
Langkah ini memungkinkan kedua entitas tersebut untuk memiliki struktur pembiayaan yang lebih solid.
TOWR juga mengumumkan rencana Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) sebanyak 4,99 miliar saham, setara dengan 9,08% dari modal disetor penuh.
Harga pelaksanaan saham baru ini adalah Rp900 per lembar, sehingga perusahaan berpotensi meraup dana hingga Rp4,5 triliun. Dana itu rencananya akan dialokasikan untuk melunasi pinjaman dan modal kerja Protelindo.
Setiap pemegang 1.001 saham lama yang terdaftar di Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 16 Desember 2024 pukul 16.00 WIB, akan menerima 100 hak untuk membeli saham baru.
Sebagai salah satu penyedia infrastruktur telekomunikasi terbesar di Indonesia, Protelindo berusaha menyediakan layanan yang andal dan efisien. Fasilitas pinjaman besar tersebut diharapkan bisa mempertahankan posisi perusahaan di pasar yang terus berkembang, khususnya dalam mendukung kebutuhan infrastruktur digital di Indonesia. (rpi)
Load more