“Peta ini adalah langkah awal untuk menciptakan inventarisasi karbon biru yang akurat, sebagai bentuk kontribusi nyata Indonesia dalam aksi iklim berbasis laut,” ujar Yusuf dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (27/11/2024).
Yusuf mengakui, besarnya tantangan yang dihadapi dalam menyusun Peta Nasional Padang Lamun, seperti minimnya penelitian terkait karbon padang lamun dan keterbatasan data.
Karena itu, kata Yusuf, pemerintah bekerja sama dengan universitas, LSM, dan mitra pembangunan.
“Kolaborasi adalah kunci. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk mengatasi kendala ini,” imbuh Yusuf.
Indonesia juga sudah menetapkan kebijakan strategis, termasuk peta jalan mitigasi perubahan iklim di sektor kelautan dan perikanan, serta dalam proses penetapan regulasi Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk sektor kelautan dan perikanan.
Langkah ini sejalan dengan Rencana Implementasi Sharm el-Sheikh, yang mendorong integrasi aksi berbasis laut ke dalam target iklim nasional.
“Integrasi sektor laut ke dalam NDC menunjukkan komitmen Indonesia menjadikan laut sebagai salah satu bagian solusi utama mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” kata Yusuf.
Load more