Kerja sama antara Agrasi dan Huapin ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga porang di level Rp4.000-Rp4.500 per kilogram. Stabilitas harga menjadi faktor penting untuk mendukung semangat petani dan memastikan pasokan bahan baku global tetap terjaga.
“Harapannya pada tahun 2030, terbangun industri pemurnian glukomanan 95% di Indonesia, dan Indonesia menjadi salah satu pionir utama industri glukomanan global,” tambah Putu.
Kapasitas ekspor porang yang kian besar ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar global, tetapi juga membuka peluang besar untuk pengembangan teknologi dan pemberdayaan IKM. (rpi)
Load more