Dia menyebutkan bahwa Indonesia termasuk negara yang berhasil pasca Covid-19, bisa menjaga prudensial makroekonomi.
"Di samping itu juga menekan angka kemiskinan dan meningkatkan angka yang bekerja di bawah single digit," ucapnya.
Selain itu, Airlangga menekankan pentingnya transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri dan peningkatan nilai tambah di sektor manufaktur. Strategi ini dianggap sebagai langkah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Airlangga juga menyoroti peran ekonomi digital sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Saat ini, ekonomi digital Indonesia bernilai sekitar 90 miliar dolar AS dan ditargetkan mencapai 120 miliar dolar AS pada tahun 2025.
"Ekonomi digital hari ini kita sekitar 90 miliar dolar AS dan tahun depan bisa digenjot ke 120 miliar dolar AS dan di tahun 2030 bisa 400 miliar dolar AS," terang Airlangga.
Ia menilai sektor ini memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk bersaing di tingkat global tanpa harus memulai dari posisi yang sama dengan negara maju.
Load more