Jakarta, tvOnenews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan pada akhir perdagangan, Selasa (3/12/2024).
Sebelumnya nilai rupiah ada pada level Rp15.906 per dolar AS.
Pengamat pasar uang melihat pelemahan rupiah terjadi karena pasar yang sedangmenantikan isyarat lebih lanjut tentang pemotongan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Fed Funds Rate (FFR).
"Di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin," kata pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi.
Ibrahim menuturkan ketidakpastian tumbuh atas prospek jangka panjang untuk suku bunga, terutama mengingat tanda-tanda inflasi yang kuat dan ketahanan di pasar tenaga kerja.
Prospek jangka panjang untuk suku bunga juga dibayangi oleh ketidakpastian atas pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump.
Trump secara luas diperkirakan akan memberlakukan kebijakan ekspansif dan proteksionis, yang dapat mendukung suku bunga dan inflasi.
Pembacaan aktivitas bisnis yang positif dari Tiongkok, yang menunjukkan langkah-langkah stimulus terbaru dari Beijing membuahkan hasil.
Namun, para pedagang menunggu lebih banyak isyarat tentang Tiongkok dari dua pertemuan politik utama pada Desember. (vsf)
Load more