Jakarta, tvOnenews.com - PT Pertamina (Persero) mencatat laba bersih sebesar 2,66 miliar dolar AS hingga Oktober 2024. Jumlah itu hampir setara dengan Rp42 triliun.
Laba bersih itu didapat dari total pendapatan mencapai 62,5 miliar dolar AS selama periode tersebut.
Ia mengklaim, pencapaian ini menunjukkan kemampuan Pertamina untuk tetap mempertahankan performa keuangan meskipun menghadapi dinamika pasar yang menantang.
Dijelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, kinerja Pertamina mencatat fluktuasi yang dipengaruhi oleh harga komoditas dunia.
Pada 2022, perusahaan mencatat laba bersih sebesar 3,81 miliar dolar AS dengan pendapatan 84 miliar dolar AS.
Meski revenue menurun menjadi 75,8 miliar dolar AS pada 2023, laba bersih justru meningkat menjadi 4,4 miliar dolar AS.
Penurunan pendapatan pada 2023 terutama disebabkan oleh koreksi harga komoditas global.
Namun, Pertamina berhasil memaksimalkan keuntungan melalui strategi profitabilitas yang lebih baik di sektor hilir (downstream).
Sementara itu, sektor hulu mengalami penurunan akibat fluktuasi harga minyak dunia.
"Revenue menurun ini karena didominasi oleh harga komoditi dunia, sehingga kita bisa memaksimalkan posisi-posisi di downstream lebih profitable. Sementara di hulu memang terkoreksi karena harga minyak dunia juga menurun," ucap Wiko. (vsf)
Load more