Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Selasa (3/12/2024) waktu setempat mengumumkan status darurat militer. Langkah ini diambil usai Yoon menuduh oposisi menguasai parlemen, menunjukkan simpati terhadap Korea Utara, dan menggagalkan pemerintahan melalui aktivitas yang ia sebut "anti-negara."
Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di televisi, Yoon menyebut keputusan ini sebagai langkah "krusial" untuk melindungi tatanan konstitusional Korea Selatan.
Ia menambahkan bahwa kebijakan tersebut bertujuan memberantas pengaruh pro-Korea Utara sekaligus menjaga kebebasan konstitusional negara.
Melansir dari Reuters, Won jatuh 1.443,40 per dollar AS per hari Rabu pagi. Ini merupakan angka terendah sejak Oktober 2022 yang sempat menyentuh 1.430,72.
Sementara itu pada perdagangan dalam negeri, mata uang lokal ditutup pada 1.402,9 won terhadap greenback pukul 3.30 sore.
Seorang pejabat Bursa Saham Korea menyatakan masih belum diputuskan apakah ada penutupan pasar saham pada hari Rabu (4/12/2024).
“Belum diputuskan apakah pasar saham akan dibuka pada hari Rabu," kata seorang pejabat Bursa Saham Korea.
Sementara itu, Juan Perez selaku Direktur Monex USA di Washington dalam sebuah wawancaranya menyebutkan wajar jika Won anjlok sementara.
“Kita semua menilai apa sebenarnya keadaan daruratnya. Hal ini biasanya tidak terjadi kecuali ada ketakutan atau kekhawatiran besar bahwa stabilitas negara itu nyata," tegas Juan. (ant/nsp)
Load more