Namun, berkat sinergi yang terjalin, bahan baku tersebut kini dapat diproses menjadi aluminium dengan nilai jual mencapai USD 2.400 per ton.
"Karena sudah ada sinergi dengan Aneka Tambang dari Bauksit yang dulunya kalau kita ekspor itu hanya di bawah USD 20. Sekarang dengan sinergi yang terjadi dari bahan yang nilainya di bawah USD 20 ini kita sudah bisa menjual di ujung dengan harga USD 2.400 begitu menjadi aluminium," ujarnya.
Menurutnya, hal ini menciptakan ekosistem industri yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, dimulai dari pengolahan bauksit menjadi alumina, lalu alumina menjadi aluminium.
Tidak hanya di sektor logam, MIND ID juga fokus pada hilirisasi di sektor energi, khususnya batubara.
Bukit Asam, salah satu entitas dalam MIND ID, telah membangun PLTU mulut tambang di Tanjung Enim dengan kapasitas 2 x 390 MW.
Proyek pembangkit listrik ini diharapkan dapat mendukung pasokan energi domestik sekaligus memperkuat peran Bukit Asam dalam sektor kelistrikan Indonesia. (nba)
Load more