Jakarta, tvOnenews.com – Setelah sukses menarik 248 peserta dari sekitar 50 negara tahun lalu, Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) kembali menggelar Carbon Digital Conference (CDC) pada 10-11 Desember 2024 di Jakarta.
“Kolaborasi yang sukses antara IDCTA, IETA, PwC, serta tambahan partisipasi JETRO dan PERKASA sebagai penyelenggara diharapkan dapat terus berlanjut di CDC 2024. Acara tahun ini dipastikan akan lebih menarik yang akan memetakan arah masa depan pasar karbon Indonesia. Keterlibatan 1.500 perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia menambah kedalaman dan keragaman yang signifikan, yang semakin memperkaya diskusi dan peluang yang dihadirkan dalam konferensi ini,” ujar Riza, dalam keterangan tertulis, Kamis (5/12).
Lebih lanjut, Riza menyebutkan bahwa IDCTA berharap CDC tahun ini bisa dibuka langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Kami berharap event tahun ini bisa menarik lebih banyak lagi peserta sehingga dapat memacu semangat berinvestasi dan juga akselerasi perdagangan karbon,” ungkap Riza.
Konferensi ini dirancang untuk mempertemukan para pemain digital inovatif, pengembang proyek karbon, investor, dan pembeli kredit karbon dari seluruh dunia.
“Acara ini akan membuka kesempatan yang luas bagi para pelaku usaha untuk membangun jaringan, bertukar pengetahuan dan gagasan, serta eksplorasi inisiatif kolaboratif untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam ekonomi karbon yang dinamis,” jelasnya.
CDC 2024 akan menekankan peran teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) dalam memastikan integritas proyek karbon sekaligus mengeksplorasi jalan baru untuk pertumbuhan berkelanjutan. Menurut Riza, perpaduan teknologi ini adalah langkah penting menuju masa depan pasar karbon global.
“Menyusul kesuksesan CDC 2023, kami membayangkan CDC 2024 sebagai katalisator untuk kemajuan lebih lanjut dalam pasar karbon global. Tujuannya adalah menciptakan sebuah platform yang mendorong kolaborasi, memamerkan teknologi disruptif, dan mempercepat kemajuan dalam mencapai target NDC,” katanya.
PwC Indonesia Partner sekaligus Sustainability Leader, Yuliana Sudjonno, menyoroti pentingnya integrasi perdagangan karbon dalam strategi Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Kami melihat usaha dari Pemerintah Indonesia yang terus berkomitmen untuk meningkatkan pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) melalui penetapan harga karbon yang komprehensif dan infrastruktur yang kuat,” ungkap dia.
“Pelaku usaha harus mengintegrasikan perdagangan karbon ke dalam strategi ESG mereka, menggunakan kredit untuk pembiayaan hijau dan pelabelan untuk meningkatkan nilai produk. Dengan demikian, pelaku usaha dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target NDC Indonesia 2030,” papar Yuliana.
Dengan komitmen kuat dan fokus pada kolaborasi lintas sektor, CDC 2024 diharapkan menjadi acara yang lebih berdampak dan memberikan kontribusi nyata dalam membangun masa depan pasar karbon global yang lebih berkelanjutan. (agr/nsp)
Load more