Jakarta, tvOnenews.com - Ketum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi sebagai strategi utama mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah persaingan global.
“Dari ekspor nikel ore yang hanya bernilai 2 miliar dolar, setelah kebijakan hilirisasi nilainya melonjak menjadi 30 miliar dolar. Ini menjadi model bisnis yang membuktikan kekuatan Indonesia di sektor mineral kritis,” ujar Anindya, di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2024).
Ia juga mengungkapkan bahwa hilirisasi tidak hanya terbatas pada sektor mineral, tetapi meluas ke sektor lain seperti pangan, produk laut, dan bahkan perumahan murah.
Anindya mencatat bahwa China, salah satu mitra utama Indonesia, melihat potensi besar untuk bekerja sama dalam sektor aquaculture (perikanan) dan industri galangan kapal, yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kemampuan produksi domestik.
“Ke depan, Indonesia harus memperluas hilirisasi ke sektor-sektor baru. Potensi agrikultur dan pangan bisa menjadi peluang besar, terutama dengan dukungan teknologi dan investasi dari mitra global,” tambahnya.
Selain itu, ia menyoroti bahwa strategi industrialisasi agrikultur yang saat ini menjadi perhatian pemerintah akan mendorong daya beli masyarakat.
Load more