Jakarta, tvonenews.com - Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diyakini mulai terbatas. Bahkan, indeks saham berpotensi melanjutkan penguatan setelah sempat rebound (menguat) pada perdagangan akhir pekan lalu.
Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya memperkirakan IHSG pada perdagangan awal pekan ini (9/12/2024) akan bergerak di kisaran support di 7.2227 dan resisten di 7.450.
"Tren bearish (pelemahan) mulai melambat, IHSG kembali rebound dan menembus resisten 7.341 dan berpotensi melanjutkan penguatan ke resisten berikutnya di 7.450 dan 7.502, support sementara di 7.227," seperti dikutip dari riset yang dirilis Senin.
Di tengah potensi penguatan IHSG, Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan dua saham berikut untuk piliihan trading bagi investor jangka pendek. Kedua saham yang berpotensi menguat tersebut adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Saham ANTM yang Jumat (6/12/2024) lalu ditutup di level Rp1.485 direkomendasikan beli. Saham BUMN ini berpotensimenguat ke target harga di kisaran Rp1.595 - Rp1.700, dengan level stop loss di level Rp1.410.
Selanjutnya saham BRIS yang akhir pekan lalu ditutup naik ke level Rp2.980 direkomendasikan beli. Saham BRIS diperkirakan akan menguat dengan target harga di kisaran Rp3.350 - Rp3.700, sementara level stop loss berada di level Rp2.830.
Selain dua saham yang direkomendasikan untuk investor tersebut, Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas juga meminta investor untuk menghindari sementara dua saham yang berpotensi melemah, yakni saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Saham DOID diperkirakan berpotensi melemah dengan target harga Rp610, sementara saham KLBF memiliki target harga penurunan ke Rp1.410.
Aksi Jual Asing
Sebelumnya pada perdagangan Jumat, IHSG menguat sebesar 69,47 poin atau naik sebesar 0,95 persen dan ditutup di 7.382,78. Sebanyak 259 saham turun, 214 saham tidak berubah, dan 316 saham naik.
Meski menguat cukup signifikan, nilai transaksi perdagangan tercatat relatif minim sebesar Rp9,611 triliun. Sementara aksi jual investor asing masih terus berlanjut dengan nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp170,34 miliar.
Aksi jual investor asing terutama terjadi pada saham - saham lapis dua seperti BUMI, BUKA, MLPL, ENRG, dan WIRG. Sementara aksi beli yang cukup besar terjadi pada saham GOTO (Rp1,4 triliun), disusul oleh saham BIPI, SCMA, BKSL, an BSBK.
Sementara pasar saham di Amerika Serikat pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup bervariasi, dimana indeks saham Dow Jones ditutup melemah 0,28 persen. Namun, indeks saham S&P 500 yang lebih luas berhasil menguat 0,25 persen, demikian juga dengan indeks saham teknologi Nasdaq yang naik 0,81 persen. (hsb)
Load more