Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk mendirikan EU Desk (European Union Desk/Desk Uni Eropa) untuk memperkuat kemitraan antara Indonesia dan wilayah tersebut.
Ia menyatakan bahwa langkah ini merupakan hasil dari pertemuan dengan pelaku bisnis yang tergabung dalam Kamar Dagang Eropa (European Business Chambers of Commerce/EuroCham) di Indonesia, yang berlangsung di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, pada hari Senin (9/12/2024).
Selama lima tahun terakhir, negara-negara Eropa secara kontinu menjadi salah satu sumber utama investasi asing (foreign direct investment/FDI) di Indonesia.
Sebanyak 52 negara telah menyumbangkan investasi senilai 18,7 miliar dolar AS (Rp296,3 triliun, kurs=Rp15.845 per hari ini) dari tahun 2019 hingga kuartal III-2024.
Eropa menduduki posisi kelima dalam daftar asal investasi yang masuk ke Indonesia. Belanda, Prancis, dan Jerman merupakan tiga negara Eropa dengan jumlah investasi terbesar.
Rosan Roeslani menyampaikan bahwa Indonesia tetap menjadi daya tarik investasi bagi negara-negara Eropa karena adanya potensi ekonomi dan pasar yang luas.
“Indonesia mewakili sekitar 41 persen dari populasi ASEAN dan 36 persen dari perekonomian ASEAN. Hal ini juga didukung oleh perekonomian yang terus berkembang dan demokrasi yang stabil,” ujarnya pula.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Denis Chaibi, mengungkapkan bahwa sebagai mitra strategis, Uni Eropa berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam memperkuat hubungan perdagangan dan menghadapi tantangan global.
Ia menyatakan bahwa mereka, melalui pendekatan Team Europe, juga siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
“Melalui inisiatif-inisiatif utama seperti Global Gateway dan Just Energy Transition Partnership serta peningkatan hubungan perdagangan dan investasi, Uni Eropa merasa bangga dapat mendukung program-program prioritas Indonesia, menciptakan investasi transformatif yang akan membentuk masa depan yang lebih hijau dan inklusif bagi semua,” pungkasnya. (ant/nsp)
Load more