Anindya juga menyebutkan bahwa potensi transaksi dari Agen Pemegang Merek (APM) tingkat 1 atau tier 1 di sektor komponen otomotif dapat mencapai Rp130 miliar setiap tahun.
"Jumlah dari APM tier 1 28 dan 57 IKM kalau tidak salah, sedangkan transaksinya hampir Rp130 miliar per tahun," ujar Anindya.
Selain itu, ia menilai bahwa program Link and Match yang diusung oleh PT Astra International Tbk dan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di sektor otomotif tidak hanya membantu menghindari deindustrialisasi, tetapi juga memperkuat jaringan pasokan dan mendorong bisnis kecil dan menengah agar bisa berkembang.
Sebagai perwakilan dunia usaha yang memiliki keterkaitan dengan seluruh perusahaan termasuk koperasi di Indonesia, Anindya mengajak semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan dalam pertemuan bisnis atau Link and Match ini untuk memajukan industri komponen otomotif.
"Karena memang Kadin ini, bukan saja membantu dari sisi usulan dan kebijakan, tapi mempunyai juga kaki tangan sampai kepada provinsi, ada 38 provinsi. Jadi hal-hal seperti ini sangat, kami sambut baik," katanya pula.
Acara Link and Match ini juga menghasilkan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) secara simbolis antara 28 APM tier 1 dan 57 IKM.
Sebelumnya, kegiatan Link and Match yang berlangsung pada November 2022 juga telah mendatangkan hasil dengan penandatanganan MoU antara 16 APM tier 1 dan 32 IKM, dengan nilai potensial omzet yang dapat direalisasikan mencapai Rp115 miliar. (ant/nsp)
Load more