Jakarta, tvOnenews.com - The Reform Initiatives (TRI) Indonesia dalam risetnya belum lama ini mengungkap bahwa proyek hilirisasi mineral (nikel) yang digencarkan pemerintah, terbukti mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak yang disertai pertumbuhan ekonomi daerah.
Ketua Tim Peneliti TRI Indonesia, Unggul Heriqbaldi, menyampaikan bahwa temuan utama dari riset tersebut adalah penciptaan lapangan kerja.
"Semua pihak bersepakat bahwa isu utama dari kegiatan industri hilirisasi harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan", kata pria yang akrab dipanggil Eriq itu merujuk hasil Analytical Hierarchy Process (AHP) riset tersebut, Sabtu (14/12/2024).
Menurut Eriq, hilirisasi telah memberikan kontribusi positif, terutama dalam peningkatan investasi di sektor-sektor strategis seperti nikel dan pasir silika.
"Menurut data kajian, sektor manufaktur yang menjadi fokus hilirisasi telah menyerap lebih dari 19,29 juta tenaga kerja pada Agustus 2023, naik dari 15,62 juta pada tahun 2014," katanya.
Eriq yang juga dosen FEB Universitas Airlangga Surabaya tersebut mencontohkan proyek hilirisasi di Konawe telah menyerap lebih dari 26.000 tenaga kerja dan secara signifikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Proyek-proyek ini juga membuka peluang bisnis lokal, seperti penyediaan logistik dan jasa pendukung lainnya.
Load more