Jakarta, tvonenews.com - Nama Alfamart sudah tak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Alfamart merupakan salah satu minimarket populer di Tanah Air.
Namun, sebanyak 400 gerai Alfamart dikabarkan tutup sepanjang tahun 2024. Adapun, penutupan ratusan gerai tersebut terjadi karena tingginya biaya sewa, sementara di sisi lain penjualan lesu
Alfamart didirikan oleh Djoko Susanto. Namanya, masuk dalam daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes.
Djoko Susanto atau Kwok Kwie Fo, lahir pada 9 Februari 1950 di Jakarta. Ia merupakan anak ke-6 dari sepuluh bersaudara.
Melansir Forbes, nama Djoko Susanto masuk dalam daftar orang terkaya ke-12 di Indonesia. Tercatat, harta kekayaannya per 2024 sebesar USD4,3 miliar atau setara Rp68,9 triliun (kurs Rp16.046 dolar AS).
Di balik kesuksesannya sebagai bos ritel Alfamart, rupanya Djoko Susanto hanya mengenyam pendidikan dasar, lantaran harus bekerja membantu kedua orangtua menjaga kios di Pasar Arjuna, Jakarta.
Saat menginjak usia 17 tahun, Djoko Susanto mulai mengelola warung makanan. Ia juga menjajakan rokok kepada warga sekitar.
Seiring berjalan waktu, bisnis kelontong yang dirintisnya berjalan baik, hingga sukses membuka 560 gerai yang tersebar di berbagai pasar tradisional.
Dari sana lah, cikal bakal bisnisnya mulai bertumbuh dan membuat para perokok, pengusaha grosir serta pengecer menjadi pelanggan tetapnya.
Namun, pada 1976, usaha kelontongnya terpuruk lantaran insiden kebakaran yang melanda Pasar Arjuna. Meski begitu, dirinya berhasil bangkit dan mengembangkan inovasi produk rokok lain.
Sikap pantang menyerah itulah yang membuat Putera Sampoerna yang memiliki perusahaan tembakau dan cengkeh terbesar di Tanah Air kala itu terpikat untuk bekerja sama.
Lalu, pada 1985 terjadi kesepakatan antara Djoko Susanto dengan rokok kretek Putera Sampoerna untuk membuka kios serupa hingga akhirnya menciptakan 15 kios rokok dibuka di Jakarta.
Kerja sama keduanya pun berlanjut dengan mendirikan toko dan supermarket. Awalnya berdiri Alfa Toko Gudang Rabat. Toko grosir ini menjadi cikal bakal berdirinya Alfamart.
Pada 18 Oktober 1999, Toko Gudang Rabat kemudian berganti nama menjadi Alfa Minimart, berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya.
Kehadiran Alfa Minimart pun disambut baik oleh masyarakat hingga Alfa mencapai puncak suksesnya pada 18 Januari 2000.
Pada 1 Januari 2003, Alfa Minimart berganti nama menjadi Alfamart. Bisnis Alfamart pun semakin berkembang dan mengantarkan debutnya dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada tahun 2011.
Kala itu, dirinya menempati urutan ke-25 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai USD1,04 miliar. (nba)
Load more