Jakarta, tvOnenews.com – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, melakukan inspeksi mendalam terkait ketersediaan pasokan pangan di Pasar Induk Kramat Jati dan Rice Plant Cipinang (RPC) PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Kamis (19/12).
Teguh bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) turun langsung untuk memastikan persediaan pangan aman di tengah lonjakan permintaan.
“Pastinya, kami dari Pemprov DKI Jakarta dan jajaran TPID secara reguler melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi daerah. Kami menggunakan strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif,” ujar Teguh saat memantau langsung kondisi pasar.
Dalam inspeksi tersebut, Teguh menyoroti kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, terutama cabai rawit yang mengalami lonjakan akibat cuaca ekstrem di berbagai daerah produksi. Namun, ia memastikan stok cabai merah, bawang merah, dan bahan pangan lainnya berada dalam kategori aman.
“Tadi di Pasar Induk Kramat Jati, kami memantau sayuran dan cabai. Dari pantauan tersebut, memang ada yang mengalami kenaikan harga, karena cuaca yang cukup ekstrem di berbagai daerah produksi. Salah satunya cabai rawit yang mengalami kenaikan cukup signifikan,” katanya.
Teguh juga menegaskan bahwa meskipun harga beras menunjukkan tren kenaikan, stok di ibu kota masih cukup.
“Untuk ketersediaan stok beras, Insya Allah aman. Kami melihat kenaikan harga beras, tetapi hal itu masih bisa dikendalikan,” tegas Teguh.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Karyawan Gunarso, juga memastikan bahwa stok beras di gudang saat ini mencukupi kebutuhan hingga beberapa bulan ke depan.
“Beras di gudang kami sangat banyak, cukup aman. Hari ini jumlahnya mencapai 70.500 ton. Ini jumlah yang sangat cukup untuk 2-3 bulan ke depan,” ungkap Karyawan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan petani, kelompok tani, dan penggilingan untuk menjaga ketersediaan stok hingga bulan puasa dan lebaran.
“Kerja sama antardaerah akan terus dilakukan oleh BUMD Pangan untuk memastikan ketersediaan pasokan komoditas pangan strategis,” tambahnya.
Meski beberapa komoditas seperti cabai, bawang merah, dan minyak goreng mengalami kenaikan harga, inflasi di DKI Jakarta diperkirakan tetap terkendali hingga akhir tahun 2024. Teguh menyebutkan inflasi Jakarta masih berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 2,5% ± 1%.
“Semua stok Insya Allah aman. Tadi kami juga melihat minyak goreng, telur, daging ayam, dan daging sapi yang disediakan Dharma Jaya. Ketersediaannya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Operasi Pasar dan Pangan Murah di 111 Lokasi
Sebagai langkah strategis, Pemprov DKI Jakarta bersama BUMN dan BUMD Pangan akan menggelar kegiatan pangan murah di berbagai lokasi, termasuk rusun dan RPTRA. Total ada 111 titik yang akan disasar selama 22 hari di bulan Desember 2024.
Dengan berbagai langkah ini, Teguh optimis kebutuhan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru akan terpenuhi tanpa gangguan signifikan. (agr/nba)
Load more