Jakarta, tvOnenews.com - Nilai tukar (kurs) rupiahmengalami pelemahan tajam pada akhir perdagangan, Kamis (19/12/2024).
Sebelumnya, nilai rupiah ada di level Rp16.098 per dolar AS.
Seperti diketahui, Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga 25 basis points (bps).
Selain itu, Kepala The Fed Jerome Powell memberikan pernyataan sangat hawkish terhadap prospek suku bunga dengan mengindikasikan hanya akan terjadi pemangkasan sebesar 50 bps tahun depan, turun 75-100 bps dari yang diharapkan pada kuartal sebelumnya.
"The Fed memberikan pernyataan tersebut didasari atas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS yang lebih tinggi dari 2 persen menjadi 2,5 persen. Untuk tahun 2025, menjadi 2,1 persen dari perkiraan sebelumnya 2 persen, dan dengan tetap mempertahankan proyeksi 2 persen untuk tahun 2026," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, melansir antara.
Selain itu, inflasi inti Personal Consumption Expenditure (PCE) yang diperkirakan berkisar 2,4-2,8 persen, masih di atas target 2 persen.
Kemudian, proyeksi pengangguran diturunkan menjadi 4,2 persen dari 4,4 persen untuk tahun 2024 dan 4,3 persen dari 4,4 persen untuk tahun 2025, sementara proyeksi tahun 2026 tetap stabil di 4,3 persen.
Di ranah domestik, Bank Indonesia (BI) baru saja memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 6,00 persen dengan alasan bahwa ketidakpastian semakin meningkat di pasar keuangan global.
Hal ini bersumber dari rencana Donald Trump selaku Presiden terpilih AS untuk menerapkan kebijakan tarif bea masuk lebih luas dan lebih besar dari yang diantisipasi sebelumnya.
“Namun, BI menegaskan BI masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga acuan ke depannya jika ketidakpastian mulai mereda,” ungkap Josua. (ant/vsf)
Load more