Asrorun juga menyatakan bahwa langkah-langkah BCF untuk meningkatkan kesadaran pemuda dalam melihat pentingnya pendidikan dan kesehatan dengan berbagai program nyata yang dapat dilakukan pemuda, bisa menyumbang peningkatan IPP.
“Isu-isu yang diusung oleh BCF ini merupakan isu strategis dalam meningkatkan kualitas SDM dalam jangka panjang. Program BCF yang berkelanjutan ini saya rasa perlu diapresiasi, saya harap ini sustain, bisa berjejaring sekaligus juga bisa melipatgandakan manfaat untuk lebih luas target grupnya,” jelas Asrorun.
Dalam kesempatan tersebut, Kemenpora juga memberikan apresiasi langsung kepada dua SDGs Hero BCF yang memiliki prestasi nasional maupun internasional. Mereka adalah Intan Sugianto mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret dan Jason Fernando mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia.
Intan menceritakan prestasi skala internasional yaitu mengikuti Indonesian International Student Mobility Awards tahun 2023 ke Boston Amerika Serikat serta mendapatkan pendanaan dari Girls Up United Nation Foundation.
Ia juga pernah menjadi juara umum dalam lomba debat skala nasional mewakili universitas. Sedangkan, Jason pernah meraih juara 1 kompetisi essay nasional dalam bidang Hubungan Internasional. Atas prestasi tersebut, Kemenpora memberikan masing-masing 5-10 juta rupiah kepada dua SDGs Hero berprestasi.
“Kita berikan apresiasi dari Kemenpora sebagai bentuk penghargaan kepada anak-anak muda yang berprestasi di tengah gempuran tantangan yang dialami anak muda saat ini,” jelas Asrorun.
Atas prestasi yang diakui tersebut, BCF sebagai lembaga non pemerintah yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan serta kapasitas generasi muda semakin yakin bahwa ke depan kontribusi pemuda terhadap Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Founder BCF sekaligus Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.
Load more