Jakarta, tvOnenews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar India di Jakarta mempersiapkan berbagai agenda dan kemitraan ekonomi menjelang kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke India pada 25-26 Januari 2025.
Anindya, yang akrab disapa Anin, menjelaskan bahwa hubungan antara Indonesia dan India memiliki sejarah panjang, tidak hanya dalam konteks historis dan budaya, tetapi juga ekonomi dan politik.
"Selama ini kita lihat dua-duanya (Indonesia dan India) merupakan non-aligned countries. Zaman dulu kita ingat mengenai KTT non-blok dunia, (kedua negara) bagian dari pendukung upaya ini. Tapi sekarang kita bicara mengenai ekonomi," kata Anin.
Dalam diskusi tersebut, kedua pihak membahas berbagai isu strategis, termasuk ketahanan pangan, swasembada energi, dan ketahanan kesehatan.
Anin menambahkan bahwa kunjungan Presiden Prabowo ke India menjadi momen penting, terutama karena ia diundang sebagai tamu kehormatan (guest of honor) pada perayaan Republic Day India tanggal 26 Januari 2025.
"Bapak Presiden (Prabowo) diundang menjadi tamu spesial, guest of honor pada Republic Day (Hari Kemerdekaan) India pada tanggal 26 Januari (2025). Jadi kita melihat dari sisi Kadin, bukan saja government to government, tapi juga business to business kita kedepankan," ujar Anin.
Dalam kesempatan tersebut, Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan bahwa dirinya mendapat kehormatan ditunjuk sebagai Ketua India Indonesia Chamber of Commerce (IndCham).
"Saya tentu akan mengiyakan karena bagus buat Indonesia,” jelasnya.
Anin berharap IndCham dapat menjadi wadah untuk memperluas konektivitas bisnis antara Indonesia dan India. Sebagai langkah konkret, Kadin Indonesia bersama Confederation of Indian Industry (CII) akan mengadakan forum bisnis dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke India pada akhir Januari 2025.
"Forum ini akan menjadi ajang untuk memformalkan kolaborasi di bidang ekonomi, investasi, dan perdagangan. Kami di Kadin meyakini, IndCham akan membawa manfaat bagi masyarakat luas, termasuk usaha kecil dan bukan hanya perusahaan besar saja," ujarnya.
Anin menambahkan bahwa kolaborasi antara Indonesia dan India diharapkan membawa manfaat besar bagi kedua negara yang sama-sama memiliki populasi besar.
“Karena India dan Indonesia adalah negara besar. India (berpenduduk) sekitar 1,3 miliar orang, Indonesia hampir 300 juta. Jadi kita lihat bahwa kolaborasi ini benar-benar bisa mensejahterakan (semua)," tandasnya.
Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menyampaikan optimismenya terhadap hubungan ekonomi dan bisnis kedua negara. Ia menilai, dengan status Indonesia dan India sebagai negara berkembang, keduanya dapat tumbuh bersama menuju target tahun 2045 (Indonesia) dan 2047 (India).
"Penunjukan Pak Anindya (sebagai ketua IndCham) adalah langkah besar. Kami optimistis hubungan bisnis dan ekonomi antara India dan Indonesia akan semakin berkembang pesat di masa depan," ujarnya.
Sandeep menambahkan bahwa visi Presiden Prabowo untuk Indonesia sejalan dengan visi pemerintah India, sehingga kerja sama ini memiliki prioritas yang kuat. Fokus kolaborasi kedua negara mencakup sektor keamanan, digitalisasi, kesehatan, pendidikan, bisnis, dan ekonomi. (agr/nsp)
Load more