“Program seperti KreatIPO dan FIFTY memberikan akses pembiayaan inovatif, sementara ICEFF memperkuat posisi Indonesia melalui ekonomi syariah yang berkelanjutan,” ujar Menpar.
Kemenpar berhasil mengembangkan 50 desa wisata terbaik melalui program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), yang melengkapi Jejaring Desa Wisata (Jadesta) yang kini beranggotakan 6.067 desa wisata.
Sebanyak 40 desa wisata telah memperoleh sertifikasi desa wisata berkelanjutan, dan dua desa wisata, yaitu Jatiluwih (Bali) dan Wukirsari (DIY), meraih penghargaan Best Tourism Villages 2024 dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO).
“Ini menandakan komitmen kami dalam mendorong pengembangan pariwisata yang tidak hanya mengutamakan keindahan, namun juga menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang,” kata Menpar Widiyanti.
Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP)—Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang—berkontribusi besar terhadap kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pada 2024.
Kemenpar juga mempersiapkan 2.781 lulusan dari enam Politeknik Pariwisata (Poltekpar) untuk memperkuat kualitas tenaga kerja sektor pariwisata. Sebanyak 2.620 orang juga telah memperoleh sertifikasi kompetensi pariwisata.
“Kehadiran mereka akan memperkuat kualitas tenaga kerja pariwisata Indonesia, sekaligus membangun daya saing global sektor ini,” kata Menpar Widiyanti. (ant/nsp)
Load more