Jakarta, tvOnenews.com - Para petani sawit di Kabupaten Lebak, Banten, ikut mengambil peran dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dengan menanam padi gogo di sela-sela tanaman sawit.
Sebanyak 17 hektar lahan sawit yang baru diremajakan melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), mulai ditanami padi varietas Situ Bagendit dengan metode tumpang sisip pada Sabtu (22/12/2024).
Integrasi padi gogo dengan PSR ini akan dilanjutkan di lahan-lahan lain yang diremajakan dengan bantuan program PSR.
Padi gogo ini diperkirakan dapat dipanen dalam waktu 3 hingga 4 bulan dengan produktivitas mencapai 3–4 ton per hektar.
Metode tumpang sisip padi ini tidak hanya mendukung produksi pangan, tetapi juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi petani sambil menunggu tanaman sawit peremajaan berbuah sekitar dua setengah tahun lagi.
Suryadi, salah satu petani sawit, mengaku sangat senang dan terbantu dengan program tumpang sisip padi gogo yang didorong Kementerian Pertanian. Dia bertekad akan terus menanam padi gogo di sela-sela tanaman sawitnya sebelum tanaman tersebut berbuah dan menghasilkan tandan buah segar.
Sementara itu, Wawan, Ketua Koperasi Petani Sawit Liman Taka, berharap pemerintah bisa memberikan bantuan benih padi gogo dan pupuk di setiap musim tanam agar program tumpang sisip padi gogo ini bisa berkelanjutan.
Load more