Jakarta, tvOnenews.com - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria sangat mendorong program cetak sawah baru atau ekstensifikasi yang tengah dijalankan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di Papua Selatan, Sumatera Selatan, dan Pulau Kalimantan.
Menurut Arif, ekstensifikasi adalah langkah yang memang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan Indonesia dan dunia.
Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), dunia membutuhkan 5,4 miliar hektare lahan pertanian pada tahun 2030, sedangkan saat ini baru tersedia 5,1 miliar hektare.
“Sehingga lahan ini menjadi faktor penting karena FAO mengatakan untuk mencapai kebutuhan pangan dunia pada 2030, diperlukan 5,4 miliar hektare lahan. Sementara lahan yang ada saat ini baru 5,1 miliar hektare. Oleh karena itu, perlu tambahan 300 juta hektare lahan di dunia. Jadi, saya kira ekstensifikasi menjadi keniscayaan. Ini bisa dilakukan melalui cetak sawah baru atau memanfaatkan lahan peremajaan sawit untuk lahan kering,” ujar Arif dalam keterangan yang diterima, Minggu (22/12/2024).
Arif juga menyoroti alih fungsi lahan sebagai penyebab utama penyusutan lahan pertanian di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia kehilangan 69 ribu hektare sawah setiap tahunnya.
“Alih fungsi ini harus kita atasi karena setiap tahunnya ada data yang menunjukkan 150 ribu hektare lahan hilang, BPS menyebutkan 60 sampai 69 ribu hektare juga hilang. Sementara negara yang sukses mengendalikan perlindungan lahan pertanian adalah China dan India,” jelasnya.
Load more