"Sehingga, banyak investor tidak memasang taruhan besar menjelang perdagangan yang disingkat karena libur Natal," tulis analis mata uang Ibrahim.
Selain itu,masih terang dia, The Fed yang mengindikasikan suku bunga akan tetap lebih tinggu untuk periode yang lebih lama juga menjadi sebab.
Sementara, faktor dari sisi internal, Ibrahim mengungkap klaim pemerintah akan kondisi ekonomi yang kuat berhasil menekan dolar AS, meskipun nilainya masih ada di rasio Rp16 ribu per dolar AS. (vsf)
Load more